Pengalaman yang berkesan saat Setyawan kuliah di luar negeri yaitu saat mendapatkan beasiswa dari British Council. Ia membawa seluruh anggota keluarganya ke luar negeri pada tahun 1997.
Berbagai cara untuk mendukung keluarga, salah satunya ia bekerja part time di bank pada malam hari. Suatu hari ia dirampok, di sana terjadi kepanikan. Kemudian ia langsung memanggil polisi.
Perampoknya berasal dari luar negeri. Yang diambil uang dalam mesin teller. Kemudian perampoknya dicari oleh polisi. Setelah itu, terjadi banyak kasus saat isi bensin tapi tidak membayar.
Setyawan kemudian mencoba apply berbagai beasiswa lagi. Akhirnya ia mendapatkan beasiswa S2-nya di Liverpool, Manchester. Tapi kemudian yang ditekuni di Sheffield. Di sana ia menyelesaikan kuliah magisternya pada tahun 1998. Di Sheffield ia tidak selesai kuliah.
Setyawan kemudian melanjutkan kuliah S3-nya di Malaysia. Ia mempunyai teman dosen di Universitas Malaysia dan mempunyai komunitas di Malaysia. Saat istrinya melahirkan, sehingga Setyawan dibantu masak oleh temannya yang tidak sedang hamil.
Selain itu, sisi positifnya kuliah di luar negeri sambil membawa keluarga, ia dikaruniai seorang anak kedua laki-laki yang lahir di Malaysia. Ia tak menyangka dikaruniai anak lagi karena jarak anak pertama ke anak kedua sekitar 10 tahun. Setyawan kuliah di Malaysia dari tahun 2003 hingga 2008. Disana ia kuliah sambil mengajar dan mengambil kerja secara part-time.
Setelah selesai mendapatkan gelar Ph.D, kemudian ia diterima di Unicell mendapatkan kontrak kerja per dua tahun. Tapi ternyata ia hanya bertahan selama satu tahun yaitu pada tahun 2009. Kemudian dipanggil oleh kampus ditawarkan menjadi Dekan Computer Science and Technology. Pada Tahun 2009 hingga 2014 ia menjabat sebagai dekan. Setelah selesai menjadi dekan, ia mengajar sebagai dosen dan diminta membuat unit baru: Foundation and General Studies.
Kemudian tahun 2017 hingga sekarang, Setyawan menjadi Dekan Penelitian Pusat Pascasarjana yang dikontrak hingga tahun 2025. Jumlah pelajar disana meningkat cukup drastis. Ada pelajar dari negara Oman, yang tadinya hanya 1-2 orang sekarang hampir 60 orang. Kemudian dari Tiongkok jumlahnya diatas 100 orang.
Pelajar dari Oman dan Tiongkok agak sukar berkomunikasi Bahasa Inggris. Pelajar dari Indonesia lumayan banyak, dari segi penguasaan teori dan materi lebih tinggi dari negara-negara lain. Pelajar Indonesia agak kurang dari segi penulisan berbahasa Inggris. Dari segi hasil, ia cukup bangga dengan hasil penelitian.
Yang mendorong Setyawan menjadi dosen yaitu ketika bekerja mencoba identifikasi apa yang dicari. Ketika bekerja karena Allah, self-esteem, dan gaji yang tinggi. Yang mendorong ia berkarir juga ada anak. Antara mengajar dan menjadi dosen ada perbedaan di Indonesia dan Malaysia. Kalau di Malaysia, semakin senior semakin mudah untuk dihubungi karena ingin berbagi ilmunya.
“Pendidik yang dikatakan sukses secara umum ada 2 hal. Pertama, berhasil menyekolahkan anak sendiri. Sehingga keluarga dijadikan sebagai acuan. Kedua, ketika memberikan sesuatu yang baik, pasti berkesan. Secara tidak sadar, tetap mengkontak kita sebagai dosen. Selain itu jangan sampai KPI (Key Performance Indicator) tidak terpenuhi dan pelanggaran disiplin,” ujar Setyawan.
Setyawan juga mengatakan, “Kiat untuk mencapai kesuksesan itu yang pertama, jangan pernah mengabaikan sesuatu yang terlihat remeh. Kebaikan orang sekecil apapun harus dihargai. Kemudian keburukan yang kita sadar harus diperbaiki. Kedua, menghargai waktu, menghargai orang dan bersyukur. Intinya kita harus bersyukur dan bersabar.”
Cita-cita yang ingin diwujudkan Setyawan di masa depan yaitu ingin menikah dengan calon istri. Saat ini ia dan calon istri sedang dalam proses menuju pernikahan.
Setyawan mempunyai dua orang anak. Pertama, seorang perempuan kuliah di Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Kedua, seorang laki-laki ambil Kelas Internasional Akutansi di Universitas Indonesia. Waktu luang atau hobi yang dilakukan Setyawan yaitu seminggu sekali berenang, treadmill di gym, dan membaca buku. Saat ini hobi yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu seperti bertemu dengan orang ke berbagai kota dan luar negeri.