Sebagai perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia, PT Penta Rex Technology (Pentarex.id) berfokus pada Real Time Communication (RTC) dan Real Time Interactive (RTI) connection.
Pentarex memberikan solusi terhadap pengembagan software entertainment dan edukasi, termasuk pengembangan software serta manajemen proyek.
Setelah join development dengan Zegocloud (zegocloud.com – Perusahaan Raksasa dari Tiongkok yang berfokus pada RTC), Pentarex meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama Fani sebagai sarana Jasa Mabar yang saat ini dalam kondisi BETA test. Fani merupakan aplikasi yang mempertemukan pro player e-sport dan gamers cantik dengan gamer.
Dengan dukungan teknologi dari Zegocloud (perusahaan Tiongkok yang dilansir oleh “cruchbase.com”mendapatkan pendanaan sebesar US$171.5 juta atau hampir mencapai 2,7 triliun Rupiah), Fani- jasa mabar berhasil menjadi aplikasi mabar pertama buatan lokal.
Kenapa Fani-Pentarex Technology?-tanya fokal.id kepada Ramanan Kumarasamy-Enterprise Director Zegocloud di Grandhyatt jakarta. “Untuk membuat aplikasi seperti ini dibutuhkan Keberanian – mendekati gila serta kesabaran karena sangat sulit secara arsitekturnya dan “ready to work 26 hours a day!”,mereka (Fani) yang telah berhasil hingga sampai sini di Indonesia,” kata Ramanan.
Gary Fadillah selaku Founder/CEO & Andris Hariyanto selaku Co-Founder PT Penta Rex Technology melalui aplikasi Fani –Jasa mabar menjelaskan bahwa Fani – Jasa mabar merupakan join development antara Zegocloud dengan Pentarex Technology, dimana Zegocloud sebagai penyedia bahan baku, software development kit dan Pentarex Technology yang mengolah bahan baku technology zegocloud.
“Developer ini kita fokuskan keahliannya sebagai RTC & RTI connection. Karena developer kami banyak berkecimpung kepada hal-hal yang sifatnya real time. Contohnya chatting, membuat aplikasi untuk chatting, live stream, Video conference,Interactive Online Teching tools bahkan ERP pun kami jadikan Realtime communicaiton model” kata Gary.
Saat ini Pentarex Technology juga sedang mengerjakan project RTC model kepada kliennya yaitu ERP-real time concept milik Sentium Prima mandiri, Pabrik skala menengah Parfum yang berlokasi di Surabaya dan merenovasi aplikasi mobile CAMY (Collaboration Academy) milik PT. Hasanah Raya Cipta dimana “New” CAMY akan direlease akhir tahun 2023 ini.
“Kalau kita bicara software programming, bilangan prima itulah jagoannya. Namun untuk menterjemahkan ke gambar, itu butuh teknologi yang luar biasa. Karena komputer diciptakan untuk memformulasikan, tapi untuk menterjemahkan ke arah situ tentu butuh teknologi khusus, yaitu Pentarex”, ujar Gary.
Gary juga menambahkan bahwa ia mengerjakan project milik CV Sentium Prima Mandiri, sebuah pabrik parfum dan kosmetik skala menengah di Surabaya. Pabrik tersebut membutuhkan sebuah komunikasi yang sifatnya real time, karena membutuhkan engagement dari klien, supplier dan hal lainya. Dan tentunya, softwere yang dikerjakan tersebut terus dikembangkan.
“Kami buatkan RTC sekaligus semuanya dari sisi administrasi, billing, perhitungan supply stok barang, kurs dollar, dan lainnya semua dilakukan secara real time. Sampai ketika harus bertemu customerpun cukup melalui aplikasi saja. Dan itu tentu menghemat cost secara time.
Perhitungan formulasi supplier juga begitu cepat. Jadi bisa memangkas cost “Gono- Gini” dan Waktu- hemat sampai di atas 70 persen/bulanya”, tambahnya.
Secara nomenklatur, Pentarex diambil dari Bahasa Yunani; Penta artinya lima, dan Rex artinya Raja. Dan jika digabungkan menjadi Lima Raja. Hal ini dilakukan dengan tujuan dan harapan agar Pentarex dapat memenangkan kompetisi di negeri sendiri dimana aplikasi yang saat ini didominasi oleh developer luar negeri dalam bidang entertainment.
“bagaimana tanggapan terhadap aplikasi entertainment masih didominasi oleh luar negeri?
Terkait Aplikasi Fani –jasa mabar dari jumlah download, kini sudah mencapai ribuan dalam waktu kurang dari 1 setengah bulan. Dan itu belum promosi, baru ke tahap BETA. Selain itu, di dalam aplikasi Fani juga ada sekitar 840-an perangkat yang aktif.
“Adapun suka-dukanya selama perjalanan mendevelop Aplikasi Fani, saat release pertama di akhir maret 2023, 40% fungsi macet/tidak berjalan semestinya, berbagai sindiran pun dilalui. Namun Tim kami yang berisikan para Software Engineer “gila”, terus fokus, sabar, membutuhkan waktu 3 bulan untuk memperbaiki dan “anehnya” berhasil “ pula! ungkap Gary. Fani Re-relaunching BETA tanggal 16 Juli 2023 dan dijadwalkan mengakhiri BETA test awal Oktober 2023 (akhir oktober dapat diakses di Apple store) dan terus kami kembangakan.
Fokal.id menanyakan kenapa sulit menyerah? apa resepnya ?, “komposisi resepnya sangatlah sederhana yaitu : 1% planning 99% action.
Dari sisi regulasi, Fani sudah mendapatkan izin dari Kominfo. Dalam hal ini, pemerintah sudah sangat mendukung. Karena untuk mendapatkan izin dari kominfo itu ada syarat-syarat tertentu, seperti harus melengkapi filter konten eksplisit untuk menghindari pornografi atau hal lainnya yang bersifat negatif.
Filter konten eksplisit tersebut berfungsi ketika ada pakaian pengguna yang terbuka, maka akan auto shut down dengan mengirimkan notifikasi ke pusat untuk segera di banned. Dan fungsi yang kedua, fitur ini tidak bisa di-screenshot untuk menjaga privasi ketika orang melakukan
curhat virtual. Selain itu, host player juga diadakan briefing secara reguler agar tetap profesional.
Fani terus melakukan promosi berkala untuk mendapatkan talent yang mampu mendampingi para pengguna. Oleh karena itu, salah satu misi Fani adalah memberikan income tambahan ketika orang lain banyak membutuhkan pemasukan saat recovery pasca covid kemarin.