Dalam rangka menjalin sinergi bisnis antar alumni Luar Negeri, Alumni Connect PPI Dunia Business Group (ACPPIDBG) menggelar business networking yang diselenggarakan oleh Majalah Forum Komunikasi Luar Negeri (Fokal). Acara yang bertujuan untuk speed dating dan saling kenal antara satu dengan yang lainnya itu dilaksanakan di Atman Lounge, Hotel Sutasoma & The Tribrata Convention Center, Jakarta, pada Selasa (25/07/2023).
55 pengusaha alumni dari luar negeri dari 18 negara (Inggris, Malaysia, Perancis, Mesir, Maroko, Yordania, Australia, Jepang, Libya, Taiwan, Iran, Tiongkok, Kanada, Singapura, Swiss, Belgia, Russia, dan Filipina) hadir untuk mendiskusikan lebih dari 100 peluang bisnis dari berbagai bidang dan mancanegara. Acara ini dinahkodai oleh beberapa panitia antaranya; Ananda Setiyo Ivannanto (Jepang), Irwan Prasetyo (Inggris), Nia Rana (Inggris), Ridwan Bahrudin (Yordania), Rima Suryani (Inggris), Lea Elfara (Australia) serta Devfanny (Inggris) sebagai pemandu acara.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari acara Alumni Connect PPI Dunia yang diselenggarakan 28 Mei 2023 lalu, yang menghadirkan ratusan alumni dari luar negeri dan dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. Dari kegiatan tersebut banyak dari alumni yang hadir membutuhkan jaringan sesama alumni luar negeri untuk kebutuhan bisnis sehingga lahirlah WhatsApp Group ACPPIDBG ini.
Acara Business Networking ini lahir dari pembicaraan admin WAG ACPPIDBG Ananda Setiyo Ivannanto yang merupakan alumni Jepang, dengan Pemimpin Redaksi majalah Fokal Nia Rana alumni Inggris pada tanggal 5 Juli lalu. Dari pertemuan tersebut, muncul ide untuk membuat acara business networking dengan melihat jumlah anggota group yang saat ini sudah mencapai lebih dari 360 alumni luar negeri dan lebih dari 15 grup diskusi di berbagai bidang mulai dari energi terbarukan, digitalisasi UMKM, hingga pariwisata untuk melakukan pertemuan luring agar bisa saling mengenal dan menjajaki kerjasama peluang bisnis.
Dalam acara business networking yang dikemas dengan gaya santai dan tanpa adanya pembicara utama ini, para alumni memperkenalkan diri satu persatu termasuk tentang bisnis yang digelutinya yang sangat beragam dan mempunyai peluang kolaborasi yang sangat besar antara satu dengan yang lainnya.
Ananda Setiyo Ivannanto yang juga anggota Persatuan Alumni dari Jepang (Persada), pengurus Komunitas Alumni Jepang Indonesia (KAJI) dan Dewan Pakar Ikatan Alumni Habibie (IABIE), menjelaskan bahwa maksud dan tujuan dari business group ini untuk membangun sinergi bisnis antara alumni luar negeri lintas negara, angkatan dan bidang. Adapun harapannya adalah agar para alumni menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berbasis nilai tambah dan daya saing tinggi.
“Saya berharap business group ini menjadi sebuah ekosistem yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong bangkitnya UMKM kita, khususnya setelah pandemi. Saya fikir ini yang dapat dikatalis oleh kiprah para alumni luar negeri yang tentu saja sudah dibekali dengan pengalaman, keahlian, dan integritas. Itu yang sangat penting untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi”, kata Ivan.
Irwan Prasetyo sebagai wakil ketua umum IABIE juga menekankan pentingnya alumni luar negeri harus bisa menjadi lokomotif bagi temen-temen lainnya. “Kita sangat beruntung bisa tinggal, kuliah dan kerja di sana. Seperti halnya zaman dulu para alumni menjadi pemimpin yang membangun negeri, para alumni luar negeri hari ini juga perlu memiliki perhatian dan menjadi lokomotif membangun negeri”, ungkap Irwan.
“Sesuatu yang dimiliki oleh Cina perantauan itu mungkin bisa kita wariskan juga untuk kita semua. Sehingga kita bisa meniru bagaimana itu berjalan dan sukses dan kita alumni luar negeri yang sudah bisa melihat dunia lebih luas harus bisa memadukan antara lokal dan internasional, yang tujuan akhirnya kita bisa lebih berkarya untuk bangsa”, tambahnya.
Nia Rana yang mengembangkan majalah Fokal menjelaskan, bahwa acara seperti ini rencananya akan diadakan setiap bulan dan mendatangkan narasumber langsung agar bisa merekrut pengusaha alumni luar negeri lebih banyak. Ia menjelaskan bahwa acara ini merupakan hasil dari kerja teamwork. Ada bagian-bagiannya seperti Ananda Setiyo Ivannanto sebagai koordinator Jepang, Irwan Prasetyo dan Rima Suryani sebagai koordinator Inggris, Ridwan Bahrudin sebagai koordinator Middle East, dan Lea Elfara sebagai koordinator Australia yang melengkapi satu sama lain.
“Di kesempatan ini saya sampaikan bahwa Majalah Fokal itu merupakan forum komunikasi luar negeri yang terbit di setiap dua bulan. Jadi jika ada temen-temen yang ingin branding dari sisi profil atau menjadi narasumber atau iklan atau yang lainnya silahkan hubungi saya. Karena ini sebagai mediator bagi para alumni yang sudah sukses dan yang mau mempromosikan usahanya”, katanya.
Ridwan Bahrudin yang mewakili alumni Timur Tengah juga menjelaskan bahwa acara business networking ini sangat bagus sekali untuk menyambung tali silaturrahim antar alumni luar negeri baik dari Asia-Oseania, Amerika-Eropa dan Timur Tengah-Afrika. Ia menegaskan bahwa alumni Timur Tengah yang mayoritas menjadi muballigh atau ustadz ternyata banyak juga yang terlibat menjadi entrepreneurship untuk memajukan ekonomi bangsa.
“Dalam hadis Nabi dijelaskan bahwa sembilan dari 10 pintu rezeki itu terletak di dalam dunia perdagangan atau bisnis. Untuk itu saya menghimbau kepada para pengusaha yang tergabung dalam Alumni Connect PPI Dunia ini agar tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT. Teruslah berusaha. Karena kebanyakan rezeki itu dari perdagangan dan sisanya satu pintu direbutkan oleh banyak profesi”, ujarnya.
Lea Elfara alumni Australia yang sudah lama menggeluti bidang properti dan pertambangan juga berharap konektifitas para alumni luar negeri bisa berjalan secara sirkular dari generasi ke generasi sehingga bisa membangun Indonesia menjadi lebih baik. Ia juga berharap di acara ini sinergi dan koneksi harus terus ditingkatkan untuk kepentingan bersama.
“Karena saya menggeluti dunia properti dan pertambangan, dengan adanya acara seperti ini saya harap kita saling bersinergi dan berkoneksi lebih lanjut karena kita semua sudah berkenalan. Karena dunia pertambangan ini sebetulnya sangat potensial untuk Indonesia kaya raya. Kita bisa bicara banyak peluang sinergi bisnis karena ini acara business networking”, ungkapnya.
Rima Suryani yang juga anggota IABA menuturkan bahwa ini merupakan langkah awal untuk saling mengenal dan tujuanya adalah untuk sama-sama berkolaborasi bisnis antar para alumni. Selain itu tentu ada opportunity yang bisa dikembangkan untuk membangun Indonesia. Jadi tidak hanya ngobrol yang tidak ada hasilnya, namun ada valuenya.
“Untuk kedepannya, kita punya rencana untuk mengadakan di setiap bulan dan membuat program yang lebih menarik termasuk mendatangkan keynote speaker atau membahas pertopik agar lebih bertambah anggotanya. Selain itu dari sisi waktu dan tempat juga akan kita siapkan di Hotel Sutasoma & The Tribrata Convention Center Jakarta ini, yang tentunya lebih nyaman dan fleksibel serta efisien agar lebih banyak yang bisa bergabung yang sesuai dengan bidang dan industri bisnisnya masing-masing”, jelasnya.
Redha Bhawika Putra, sebagai peserta sekaligus Presiden IABA memberikan apresiasi kepada panitia. Ia mengatakan bahwa event seperti ini sangat baik dan sangat menginspirasi. Karena semuanya butuh kolaborasi antar sesama untuk menuju target yang lebih besar ke depan.
“Sebagai entrepreneur kita tentu butuh temen sesama bidang. Karena kita butuh persiapan untuk bayar gaji karyawan dan keperluan keluarga di rumah. Kita sebagai business owner sangat butuh temen curhat sesama pengusaha yang lebih mengerti dan berpengalaman dalam mengelola bisnisnya”, ungkap Redha.
Tindak lanjut dari pertemuan business networking ini adalah pembahasan tiap peluang bisnis dalam WhatsApp Group ACPPIDBG dan juga rencana untuk diselenggarakannya acara business networking rutin tiap bulan dan juga acara skala lebih besar dengan peserta minimal 100 orang dan pembicara VVIP sebagai agenda akhir tahun di bulan Desember 2023.