FOKAL.ID, JAKARTA – Sebanyak 31 perusahaan yang terdiri dari 22 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lima perusahaan swasta mendapatkan penghargaan di ajang penganugerahan bergengsi GRC & Performance Exellence Award 2023 yang diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Event yang mengusung tema “Risk Management at the Speed of Business’’ ini bekerja sama dengan lembaga-lembaga kompeten di bidangnya seperti Open Compliance and Ethics Group (OCEG) Amerika Serikat (AS) dengan 60 ribu member seluruh dunia, juga dengan Forum Manajemen Risiko (FMR) BUMN dengan member seluruh BUMN dan anak perusahaan BUMN serta Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi yang menjadi Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023 dalam prosese penjurian, memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dinilai telah mengimplementasikan GRC dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.
Ketua Penyelenggara GRC & Performance Excellence Award 2023 sekaligus CEO Businessnews Indonesia, Irnanda Laksanawan, menjelaskan bahwa event ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Tata Kelola Perusahaan, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan (compliance).
“GRC & Performance Excellence Award 2023 ini mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja, daya saing maupun reputasi perusahaan negara maupun instansi pemerintah.”
“Hal itu dilakukan agar pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan, sehingga dapat memberikan kemanfaatan secara maksimal kepada masyarakat,” tutur Irnanda.
Lebih lanjut Irnanda mengatakan ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 ini merupakan momen untuk memotivasi para pelaku bisnis dalam menyempurnakan praktek GRC di perusahaannya.
Menurutnya, GRC dapat membantu dalam hal kepatuhan yang efektif dimana setiap hasil review, evaluasi, dan audit bisa menjadi pengembangan serta perbaikan ke depannya.
“Dengan adanya GRC ini, kita akan lebih memiliki informasi dan juga pengambilan keputusan yang sifatnya lebih proaktif,” ujar Irnanda.
Selain Irnanda, Dewi Hanggraeni selaku Chairperson Board of Jury GRC & Performance Excellence Award 2023, yang juga merupakan Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi & Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FKD & FEB) Universitas Pertamina, serta sebagai Dosen UI, menjelaskan bahwa dalam menghadapi Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), perusahaan perlu refocusing penerapan manajemen risiko disertai dengan pengoptimalan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan kepatuhan (Compliance) yang terintegrasi.
Dewi menyebut ke depan semakin banyak tantangan GRC, yang dalam waktu dekat akan menghadapi Pilpres, Pilkada yang serentak.
Tentunya, ke depan berbagai potensi risiko akibat ketidakpastian harus dimitigasi.
“Dengan mulai membaiknya kondisi ekonomi, enhancing of implementation of GRC merupakan suatu keniscayaan.”
“Di mana ke depan, tuntutan kinerja perusahaan yang lebih baik, value dari model bisnis mengalami perubahan.”
“Termasuk fase perubahan yang sangat cepat, tata kelola dan regulasi yang dinamis.”
“Selain itu, terutama sektor non keuangan belum seluruhnya secara optimal menerapkan GRC, proses dokumentasi atas monitoring masih ada yang belum konsisten, dan sistem seluruhnya belum terintegrasi, serta proses manajemen risiko termasuk monitoring masih ada yang bersifat silo,” ujar Dewi.
Dewi juga menambahkan, adanya GRC & Performance Excellence Award 2023 ini merupakan saat yang tepat untuk me-mapping risiko-risiko di era VUCA, melakukan pembenahan, refocusing strategic objective perusahaan berdasarkan implementasi GRC, dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
“Event ini juga memotivasi para pelaku bisnis untuk menyempurnakan praktik GCG dan penerapan manajemen risiko, meningkatkan kepatuhan, sekaligus GRC secara keseluruhan, juga mengapresiasi perusahaan yang sudah ber-GRC dengan terus melakukan continuous improvement,” papar Dewi.
Selain itu, dengan saran dan masukan dari dewan juri yang sebagian besar merupakan praktisi, birokrat, akademisi dan konsultan senior yang sudah ahli dalam GRC, akan sangat bermanfaatuntuk perusahaan ke depannya.
Dewi juga menyebutkan manfaat GRC sudah tidak diragukan lagi untuk perusahaan-perusahaan, terutama dalam mengoptimalkan nilai perusahaan. (*)