France Alumni Day 2024 yang diadakan belum lama ini (15/6/2024) oleh Institut Français d’Indonésie (IFI), menuai hasil yang memuaskan. Setidaknya ratusan alumni dan banyak perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia hadir pada event itu.
Menurut Atase Kerja Sama Universitas Kedutaan Prancis di Jakarta, Antoine Bricout, event ini menjadi jembatan untuk mempertemukan berbagai kepentingan alumni yang mempunyai kualifikasi pendidikan tinggi serta para alumni yang meniti karier sebagai pebisnis. Bagi perusahaan yang menjadi peserta tentu saja ini menjadi ajang untuk memperlihatkan rencana mereka di Indonesia. “Selain itu kami juga ingin mendorong pelajar Indonesia untuk bisa mendapatkan pendidikan yang baik di Prancis serta added value yang bisa mereka peroleh dari perusahaan-perusahaan Prancis demi mengembangkan karier mereka di masa depan,” kata Antoine.
Dalam acara ini beberapa perusahaan Prancis seperti BNP Paribas, Danone Indonesia, serta Veolia Group yang menjadi pelopor perusahaan daur ulang plastik terbesar di Indonesia. Antoine juga bangga karena beberapa alumninya punya kualifikasi yang baik sebagai profesional, maupun sebagai entrepreneur.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh French Community yang dapat berkomunikasi dan membangun kontak dengan mereka dalam menjalankan gagasan bisnis maupun inisiatif di bidang sosial dan budaya di Indonesia.
“Sejauh ini kami bangga mencapai target kami bisa menghadirkan 15 orang alumni yang berprofesi sebagai entrepreneur, juga booth-booth perusahaan Prancis yang di Indonesia,” kata Antoine. “Namun tahun depan, kami optimistis akan semakin banyak perusahaan, alumni, entrepreneurs dan publik yang akan berpartisipasi dan kami berharap mereka menjadikan Prancis sebagai partner dalam membangun Indonesia maupun karier mereka di sini,” sambungnya.
Untuk perusahaan Prancis yang ada di Indonesia, ia berharap agar mereka tetap berinovasi, dengan lamanya pengalaman mereka di Indonesia untuk terus berkembang dan dapat membangun komunikasi dengan para alumni. Dengan bertemu pada event ini, mereka bisa menemukan best talented person yang mungkin bisa diajak kerja sama demi mengembangkan bisnis mereka di Indonesia. “Kami percaya alumni Prancis dengan pengalaman internasional dan nasional yang mereka miliki mampu menjadi faktor yang bisa dikerjasamakan demi kemajuan berbagai pihak, baik masyarakat umum, alumni, maupun perusahaan,“ katanya. Ia juga berharap perusahaan tersebut tetap bisa tumbuh, bisa melakukan business matching, dan kerja sama dengan pemerintahan. “Kita ingin membangun ekonomi melalui good education,” sambungnya.
Sementara dari para alumni dengan berbagai keahlian, misalnya di bidang sustainability, tentu akan memberikan sumbangsih yang besar bagi masa depan Indonesia. Dengan profil profesional di bidang tertentu, dikombinasikan dengan jaringan nasional dan internasional, serta kapasitas alumni dalam hal manajemen, expertise maupun problem solving skills yang mumpuni, ia berharap para alumni bisa sukses dan bagi perusahaan dengan mudah merekrut mereka jadi profesional sesuai kebutuhan perusahaan. “Saya harap perusahaan Prancis membuat diri mereka menarik sebagai tempat kerja,” tuturnya.
Ia mengakui dalam bidang tertentu, Prancis punya keunggulan. Selain di bidang sustainability, Prancis juga telah lama menjadi tujuan belajar untuk bidang aviation industry, karena Prancis mempunyai perusahaan Airbus maupun dalam bidang airport management. Selain itu, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk menurunkan emisi karbon, Prancis juga punya pengalaman dalam bidang transisi energi, misalnya energi nuklir.
Next Plan
Percaya diri dengan pencapaian yang sukses, maka pemerintah Prancis akan melakukan hal yang sama di masa mendatang. “Saya berharap banyak partisipan termasuk multinational companies (MNC) maupun perusahaan Indonesia akan ambil bagian, sehingga memberikan eksposur bagi alumni untuk bekerja maupun bentuk kerja sama lainnya.”
Prancis yang dikenal dengan branded fashion dan life style seperti food and beverage industry percaya Indonesia juga sudah bekerja maksimal ke arah sana. Kuncinya menurut ia adalah dengan terus memperkuat sektor pendidikan. Selama ini pemerintah Prancis ikut serta dalam mengembangkan politeknik, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan universitas.
Beasiswa diberikan berdasarkan kriteria akademis dan juga bekerja sama dengan pemerintah memberi peluang untuk belajar 1 semester di luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Bulan September tahun ini 90 mahasiswa akan ke Prancis untuk belajar bebagai bidang melalui IISMA. Juga ada LPDP, di mana sistem pengajarannya dalam bahasa Inggris bekerja sama dengan kurang lebih 18 universitas terkemuka di sana.