Jakarta, fokal.id – Dalam rangka mendukung hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok, tahun ini, untuk pertama kalinya, Bank DBS Indonesia menggelar acara Indonesia-China Business Forum 2024 dengan tema “Exploring Cross Border Expansion”. Pada acara ini, Bank DBS Indonesia menghadirkan wawasan mendalam dari beragam pakar terkait kemitraan vital Indonesia-Tiongkok serta pengaruhnya terhadap prospek ekonomi kedua negara. Turut hadir dalam forum ini, Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, Chief Executive Officer Bank DBS China Ginger Cheng, Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie, Deputi Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok Rahmad Widjaja Sakti, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Rifky Setiawan, Ekonom Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati, serta Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig. Acara ini dihadiri oleh 225 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai perusahaan Indonesia, Tiongkok dan Hongkong.
Tiongkok telah menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar negara Indonesia, terutama untuk sumber daya mineral. Pada Desember 2023, ekspor nonmigas ke Tiongkok mencapai 5.766,9 juta dollar AS.1 Di sisi lain, Tiongkok juga merupakan salah satu sumber impor nonmigas terbesar bagi Indonesia dengan proporsi mencapai 33,42 persen.2
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, “Hubungan antara Indonesia dan Tiongkok telah terjaga selama bertahun-tahun, ditopang dengan adanya ikatan budaya dan sejarah yang kuat. Dari segi ekonomi, kami melihat relasi ini akan semakin erat pada tahun 2024, dengan volume perdagangan bilateral yang diperkirakan melampaui $100 miliar3 dan investasi yang signifikan dalam proyek infrastruktur dan energi terbarukan.4 Hubungan ini akan berkontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang diproyeksikan sekitar 5 persen.5 Bank DBS Indonesia mengadakan Indonesia-China Business Forum 2024 guna mendukung kemitraan ini, sekaligus berperan aktif menuju Indonesia Emas 2045.”
Indonesia-China Business Forum 2024 ini menjadi wadah untuk berdiskusi dan berkolaborasi untuk mengambil langkah nyata demi pertumbuhan ekonomi kedua negara. Terdapat dua sesi panel diskusi yang dilakukan, panel diskusi pertama mengangkat tema “Building Bridges with China: Enhanced Foreign Direct Investment under the New Administration” untuk memperdalam sektor-sektor kunci di mana investasi Tiongkok bisa sangat berdampak, terutama dalam mendukung pengembangan industri hijau dan hilirisasi sumber daya alam Indonesia seperti mineral, batu bara, gas alam, kehutanan, dan lainnya; serta bagaimana investasi Tiongkok dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia; hingga posisi Tiongkok dan Hongkong yang berada pada Top 5 kontributor FDI di Indonesia. Sesi diskusi panel kedua bertema “Overview of Indonesia Capital Market” untuk memperdalam wawasan mengenai aspek operasional berinvestasi di Indonesia, termasuk strategi memasuki pasar, pertimbangan pajak, dan peluang kemitraan; serta sektor-sektor spesifik dalam pasar modal yang siap untuk berkembang dan sangat relevan bagi investor asing dari Tiongkok.
Tidak hanya melalui panel diskusi, para peserta juga diajak untuk mengikuti sesi klinik yang menghadirkan beberapa pembicara dari perusahaan-perusahaan ternama seperti PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk, PT Adaro Power, Shanghai SUS Environment Corp Ltd, dan PT SAIC-GM Wuling Multifinance Indonesia. Sesi klinik tersebut memperdalam beberapa fokus industri, seperti otomotif, logam dan pertambangan guna membahas pasar electric vehicle (EV) di kedua negara; regulasi pembiayaan dan peluang investasi dalam energi terbarukan; serta sesi mengenai keberlanjutan, Indonesia Emas 2045dan digitalisasi finansial. Acara diakhiri dengan kegiatan berjejaring (networking) yang difasilitasi oleh Bank DBS Indonesia, sejalan dengan komitmennya untuk mendukung kemitraan strategis antara Indonesia dengan Tiongkok.
Pada tahun 2023, FDI Tiongkok di Indonesia mencapai sekitar $7,8 miliar, menempatkannya sebagai salah satu investor terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk sektor otomotif, Tiongkok berperan penting dalam pengembangan dan rantai pasokan mobil listrik (EV). Baru-baru ini, BYD mengumumkan investasi lebih dari $1 miliar untuk pabrik mobil listrik di Jawa Barat dan beberapa pemain mobil listrik lainnya akan segera menyusul atau telah menyatakan minatnya untuk berekspansi ke Indonesia. Sementara itu, Tiongkok telah menjadi investor utama dalam industri baterai dan nikel mobil listrik di Indonesia.
Secara keseluruhan, peserta maupun pembicara menyambut baik acara Indonesia-China Business Forum 2024 ini karena memberikan pengalaman berharga dan wawasan yang dibawakan oleh para pakar. Mereka berharap forum ini dapat dihadirkan kembali mengingat pentingnya menjalin kolaborasi untuk membahas investasi di masa depan sehingga pertemuan dengan para pebisnis, pihak pemerintah, dan juga pihak bank sangat diminati.
Forum ini merupakan salah satu dari rangkaian acara DBS Asian Insights Conference 2024 yang bertema “Election to Action: Crafting A Sustainable Future Towards Golden Indonesia 2045 and ESG Excellence”.
Informasi seputar DBS Asian Insights Conference 2024 dapat dilihat di Instagram: @dbsbankid dan tayangan ulang dapat diakses di kanal YouTube Bank DBS Indonesia.