Jakarta, fokal.id – STEMPedia menggelar kompetisi internasional Artificial Intelligence (AI), coding, robotic yang bernama Codeavour 5.0 dengan menggunakan platform Pictoblox untuk anak-anak berusia 7 – 18 tahun. Tujuan acara Codeavour tahun ini adalah meningkatkan kesadaran mengenai UN sustainable goals melalui inovasi menggunakan teknologi AI dan coding.
Di tahun 2024 ini KodeKiddo dipercaya untuk bekerja sama dengan STEMPedia dalam menyelenggarakan Codeavour 5.0 di Indonesia. KodeKiddo sebagai Official Exclusive Country Partner mengadakan kompetisi Codeavour di Indonesia di level Regional Round dan National Round. Pada kompetisi ini terbagi menjadi tiga (3) kategori terdiri dari, Elementary (7-10 tahun), Junior (11-14 tahun) dan Senior (15-18 tahun).
“KodeKiddo berdiri di Indonesia sejak 2016, sekarang hadir lebih dari 28 cabang di berbagai kota di Indonesia. Hari ini kita mengadakan acara kompetisi coding untuk anak-anak. Codeavour dilaksanakan setiap tahun, tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan secara online. Tahun ini pertama kali secara tatap muka. Kegiatan ini tentunya lebih seru karena anak-anak bisa berinteraksi secara langsung. Inovasinya tidak hanya software, tapi hardware juga. Sehingga bisa dilihat secara langsung dan didemokan ke tim juri”, ujar Founder KodeKiddo, Meilani Hendrawidjaja saat ditemui pada Sabtu (9/3/2024).
Setiap peserta telah melalui tahapan seleksi Regional hingga National. Pemenang pada seleksi National Round akan diundang ke Dubai untuk melakukan kompetisi tahap Global Round. Pemenang pada National Round akan mendapat voucher, uang tunai, dan merchandise dan diundang mewakili Indonesia ke Dubai, UAE, dengan total hadiah sampai dengan 350 juta rupiah.
Lebih dari 500 peserta dalam 200 tim mengikuti kompetisi Codeavour tahun ini. Seleksi Regional diadakan di tanggal 25 Februari 2024, di 12 Learning Centers KodeKiddo di berbagai kota di Indonesia. Dari hasil perhitungan di berbagai aspek penilaian yang sangat bersaing, dipilih Finalis Top 30 dari 3 kategori yang lolos dan masuk ke babak selanjutnya, yaitu National Round. Berikut nama tim dan presentasi project mereka di: https://kodekiddo.com/codeavour-national-finalist/
Para finalis dari level Regional diundang ke tahap seleksi National Round yang diselenggarakan di sekolah ACS, Jakarta Timur pada Sabtu, 9 Maret 2024.
“Penilaian lomba ini menggunakan penilaian yang sama di seluruh dunia, ada aspek technical coding dan AI serta aspek bagaimana menggunakan ide ini untuk memecahkan masalah. Tema-tema yang diangkat dari PBB seperti lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, dan mental health. Sehingga anak-anak bisa mewujudkan idenya dengan menggunakan teknologi ini”, lanjut Meilani.
Dalam event ini, 30 tim finalis level Regional akan mempresentasikan project mereka di hadapan para juri dan mentor dari dunia teknologi, pendidikan, dan industri.
Terdapat beberapa juri dan mentor Codeavour National Round yaitu Rezki Yunanda – Dosen Bina Nusantara University, Pandu Sastrowardoyo – Founder & CEO DeBio.Network, Jerry Undampo – General Manager Gramedia Academy, Panji Arisaputra – Dosen Bina Nusantara University, Indrajani – Wakil Direktur Talenta IAIS (Indonesia AI Society), Davida Ayu – President Society of Women Engineers Affiliate Jakarta, Kristien Margi – Dosen Bina Nusantara University, Bianto Surodjo – Director Allianz Life, Edward Sanusi – CTO PT Link Net Tbk., dan Shelly Morin – Dosen Universitas Media Nusantara Citra.
“Anak-anak sudah mengenali coding sejak usia dini. Ini sangat bagus dengan cara anak-anak memanfaatkan smartphone dengan baik. Anak-anak yang belajar coding dan AI, menurut saya sangat penting. Saya melihat para siswa berpikir bahwa coding penting karena di dunia ini pasti ada algoritma. Ini skills yang sangat dibutuhkan”, ujar CEO STEMPedia, Dhrupal Shah.
Dari 30 finalis yang mempresentasikan projectnya telah dipilih 10 pemenang yang akan melanjutkan ke Codeavour 5.0 tingkat Global di Dubai. Berikut adalah para pemenang Codeavour 5. Nasional Indonesia:
- Kategori Code Girls: Jacquelyn Calista Chen dengan project Healthy Life for Teens
- Kategori Elementary: Mikhayla Leandra Krisbayu dengan project Planticon, Gerardus Yohan Ramadean dan Nathanael Ardhani dengan project Suistainable STEM Gardening Kits, Alexander Santoso dan Leonardo Santoso dengan project Melody AI
- Kategori Junior: Benjamin Joseph Lie dengan project AgriForecast; Lionel Timothy dengan project IMASH (Intelligent Machine Architecting Sustained Enviornmment); Vincentius Alvino Louis Gunawan, Praskell Kay Kurniawan, dan Rodrigo Kenneth Richardo dengan project Vendicine
- Kategori Senior: Alfon Ricardo Lucman dengan project Spellbound Signs; Jeremy Suryasaputra, Stefan Jacob Saro Silitonga, dan Maxmilian Halim dengan project Search and Rescue Drone (SARD); Nathanael Nicolas Chang, Nicholas Chung dan Junico Pratama Teguh dengan project EcoSort
Selain presentasi oleh finalis, acara Codeavour National Round ini juga terbuka untuk publik yang ingin mengikuti berbagai workshops dari KodeKiddo dan partner pendukung acara. Ada 3 Workshops Parenting + 2 Workshops untuk anak TK – SMA, dengan berbagai topik yang sangat menarik.
“Harapan kedepannya anak-anak bisa membuat prototype dan produk fisik karena coding menjadi sangat penting. Contohnya mereka bisa menggunakan coding untuk mengontrol produk fisik seperti drone, kamera pendeteksi postur tubuh, sensor kadar air di kebun, dan lain sebagainya,” tutup Dhrupal.