Budiman Indrajaya memiliki perusahaan bernama PT URUN BANGUN NEGERI (URUN-RI) yang berdiri sejak tanggal 5 Oktober 2020. Perusahaan ini bergerak di bidang layanan urun dana syariah, artinya menjadi platform investasi syariah secara digital atau semacam bursa bagi para investor menaruh modalnya di UMKM atau proyek yang sudah dikurasi. Artinya, mereka bisa meletakkan dananya berinvestasi di tempat tersebut setelah diperiksa dan URUN-RI mendapat izin OJK di tahun 2023 sebagai penyelenggara urun dana syariah dan pada bulan Agustus juga URUN-RI bekerja sama dengan Bank Danamon sebagai bank kustodian (berfungsi untuk administrasi efek dan bukan penyimpanan dana) dan juga integrasi dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia di pasar modal.
Ketertarikan Budiman di bidang perusahaan ini muncul karena ia ingin memberikan fasilitas untuk masyarakat bisa berinvestasi dan bisa mendapatkan permodalan yang halal karena yang sebagaimana kita ketahui modal seperti darah bagi usaha, kalau darahnya bersih berarti penghasilannya halal, untuk gaji-gaji karyawan yang halal, keluarga-keluarganya enak makan karena tidak ragu dengan penghasilan halal yang didapatkannya, yang dihasilkan juga dari perusahaan dengan permodalan yang halal itu, hasilnya diharapkan hasil-hasil yang baik agar tidak mencurangi orang, misalnya yang pertama kadarnya dikurangi atau dioplos atau segala macem, dia juga tidak melakukan penipuan jadinya uang yang dipakai oleh masyarakat untuk membeli produk dari perusahaan yang dimodali dengan modal yang halal itu uangnya berkah. Artinya, kalau misalnya yang punya pabrik orangnya curang, barangnya dioplos, terus anggaplah sebuah produk kesehatan atau suplemen, terus setelah itu kadarnya dikurangi dengan harganya yang mahal. Ketika orang minum yang ada bukan sembuh tapi malah mungkin kadar gulanya naik atau dia malah makin sakit dan segala macemnya, tapi kalau memang barangnya itu benar, diproduksinya juga dia jujur, terus hasilnya juga bagus kan uang yang dipake sama masyarakat bakal bermanfaat dan benar-benar jadi sesuai apa yang diharapkan. Yang kedua, ketika pengusahanya ini benar mungkin di sisi pengusaha: “Kalau saya tidak curang, untung saya sedikit”. Misalnya, ada seorang pengusaha seperti itu, tapi dengan dia melakukan sesuatu yang sudah benar atau on the track kemudian ini bisa jadi, walaupun per transaksinya sedikit, tapi kan volumenya menjadi besar dan dia juga bakal dapet profit yang besar. Yang ketiga, ketika yang megang itu pengusaha-pengusaha yang benar dan baik, yang dia berkomitmen pada kehalalan dan kemaslahatan orang banyak uang yang terkumpul juga akan balik lagi jadi zakat dan sedekah. Tidak balik jadi misalnya dia foya-foya atau beberapa akhirnya dilempar ke luar negeri untuk hal-hal yang tidak bagus seperti perjudian atau segala macam. Tapi kalau orangnya yang baik, dia punya kekuatan uangnya juga baik dan besar manfaatnya untuk sesama. Itu yang ia pikirkan kenapa menekuni bidang ini, kemudian dari awal pun setelah lulus kuliah juga semuanya di bidang keuangan, baik dari koperasi syariah, perbankan syariah hingga financial technology. Jadi, ia pikir “Oh iya, ini bidang yang memang sudah harus saya fokuskan.”
Kalau dari segi jenisnya di platform crowdfunding itu ada dua: securities crowdfunding dan peer-to-peer, kalau yang security crowdfunding ini ada perbedaan yang signifikan. Yang pertama, kalau security crowdfunding ini menginduknya ke pasar modal sehingga apa yang ditawarkan di website dan di platform itu bentuknya efek atau dalam bentuk saham atau sukuk. Yang kedua, di URUN-RI semua pembiayaannya produktif artinya tidak ada yang kelebihan untuk konsumtif seperti misalnya dia tidak membeli barang konsumtif secara menyicil, tapi untuk kegiatan produktif itu kalau dari kategori sesama fintech. Kalau dari sesama layanan URUN-RI dana atau crowdfunding, URUN-RI itu yang pertama di sisi syariah ini yang mutlak syariah itu hanya ada 3 di industri. Yang kedua, URUN-RI lebih melebar keluar atau mengglobal artinya tidak hanya kalangan syariah saja yang di approach, tapi yang segala kalangan juga di approach, artinya tidak terinklusi dan tidak terbatas pada satu segmen Islam atau lainnya, tapi URUN-RI melebar ke luar artinya karena URUN-RI lihat ini bermanfaat untuk semua, tidak hanya muslim tapi non-muslim juga.
Target internal URUN-RI dalam waktu dekat ini akan meluncurkan mobile apps. Saat ini sedang tahap pembuatan, setelah nanti ke regulator OJK untuk perizinan mobile apps nya baru bisa terbit di masyarakat untuk mobile apps nya karena untuk membantu investor agar lebih mudah dengan mengakses aplikasi. Yang kedua, dari sisi pengembangan URUN-RI sedang berfokus pada investor, artinya mau mengedukasi dan meliterasi investor sebanyak mungkin agar mereka paham manfaat dari securities crowdfunding syariah ini dan harapannya mereka bisa ikut bertransaksi dan berinvestasi di securities crowdfunding syariah minimal kalau hitungan angka di angka 10.000 investor yang URUN-RI targetkan di tahun ini. Kalau untuk pembiayaannya, target URUN-RI sesuai putusan Rapat Umum Pemegang Saham di angka 90 miliar untuk di tahun ini dan juga untuk pengembangan SDM di internal URUN-RI itu nanti lebih ke arah penyempurnaan sistem agar semua arah perusahaan ini fokus pada satu tujuan sebagaimana diatur dalam RUPS.
“Mobile apps URUN-RI di bulan Juli ini harsunya udah mulai rampung, tapi URUN-RI nanti harus minta izin ke otoritas dahulu. Tapi kalo soal perizinan ini emang gak bisa di target karena mereka punya kewenangannya sendiri”, ujar Budiman Indrajaya.
Harapan dan cita-cita yang diinginkan Budiman yaitu ia ingin dampaknya bisa terlihat. Jadi, misalnya ketika seseorang berinvestasi entah itu proyeknya berbasis bagi hasil atau masuk ke dalam penyertaan perusahaan itu bisa terlihat dampaknya. Semisal lapangan kerjanya bisa signifikan terlihat, berapa pembayaran misalnya kontribusinya untuk negara atau misalnya tadinya di satu tempat yang perusahaannya itu pabriknya punya CSR, dia bisa membantu pendidikan di masyarakat sekitar. Jadi, dari Indonesia itu bisa punya petanya, hasil dari investasi itu dampaknya. Itulah yang Budiman ingin wujudkan. Jadi masyarakat yang berinvestasi, baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri terkadang orang-orang Indonesia di luar negeri (diaspora) juga ingin punya kontribusi kembali ke Indonesia nanti bisa lihat kontribusi itu setelah dia investasi hasilnya ini tadinya mungkin dari sektor pertanian. Sebelum ada investasi kecil, setelah ada investasi membesar, lapangan kerjanya terbentuk. Harapannya, mungkin nanti dia bisa lebih stabil lagi kita bantu sistem manajemen bisnisnya sehingga nanti kedepannya kita buka network nya, dia bisa eksplor. Dari situ harapannya setelah itu, berarti kalau gitu kualitas pangan di Indonesia misalnya contoh ya kualitas pangan di Indonesia itu semakin baik, harga-harga di pasaran turun atau kalau misalnya kita bikin juga project food atau kriya Indonesia ibu-ibu di UMKM dengan modal dari URUN-RI. Akhirnya dia bisa bertumbuh, punya lapangan pekerjaan, mandiri, bisa menyekolahkan anaknya, dan lainnya. Itu harapannya, kita dapat modal yang baik, bisnis yang baik, dan hasilnya juga baik.
“Kalau URUN Puspa itu sebetulnya kan wanita punya kontribusi juga yang besar dan dan punya peran di masyarakat. URUN Puspa itu harapannya yang pertama, bisa mendorong para wanita juga ikut menjadi investor karena perempuan kan kadang juga butuh uang belanjanya sendiri atau uang jajannya sendiri atau dia lebih cenderung perhatian dengan gimana nanti masa depan anaknya jadi, dia berinvestasi untuk tabungan ke anaknya itu yang ingin didorong di dari URUN Puspa. Di satu sisi juga kadang perempuan ada yang jadi pengusaha UMKM tapi tidak ter-approach dengan platform-platform syariah ini, misalnya, UMKM mereka punya potensi bertumbuh, berkembang, membuka lapangan pekerjaan sesama wanita karena butuh juga lapangan kerja untuk wanita, mereka punya tempat untuk berkarya. Itu yang ingin dibuat dari URUN Puspa,” ucap Budiman.
URUN Puspa sepertinya lebih dahulu dibandingkan mobile apps URUN karena setelah ini kita mulai postingan tentang khusus URUN Puspa. Materi-materi terkait mungkin perencanaan keuangan bagi wanita, ibu-ibu, mungkin juga seperti tema-tema yang bahasanya itu di atur agar mudah dipahami oleh wanita.
Sebetulnya kan antar komunitas mereka ada yang saling menjadi investor. Jadi misalnya, dari komunitas wanita tertentu mungkin dia melihat temannya bisnisnya udah jalan tapi dia mau investasi agak ragu dan segan karena tidak enak mungkin memeriksanya atau segala macamnya. Disitu tempat URUN-RI bisa masuk, jadi URUN-RI yang masuk. Kemudian investornya di antara komunitas mereka aja, itu juga bisa.
Untuk kehidupan pribadi, Budiman menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Tangerang Selatan. Lulus sekitar tahun 2012. Tapi dampaknya memang karena dulu kuliahnya di perbankan syariah jadi, materi keuangan, ke-syariahan, manajemen, ada juga semua di kampus. Hal yang dipelajari saat kuliah di UIN Ciputat itu, saat ini masih terpakai ilmunya, ditambah juga belajar lagi ke ke tempat-tempat yang lain gitu.
“Kalo pas waktu senggang, saya suka jalan-jalan. Saya selalu punya daftar jalan-jalan mau kemana. Saya punya dua putra dan satu putri. Anak pertama berusia 9 tahun, yang kedua berusia 5 tahun, dan yang ketiga berusia 7 bulan,” tutup Budiman.