JAKARTA, FOKAL.ID – Binus Inside merupakan salah satu pemikiran yang diusung oleh Assoc. Prof. Dr. Ir. Jarot S. Suroso, M.Eng. IPU, salah seorang dosen Program Pasca Sarjana di Universitas Bina Nusantara (Binus).
Sebagai salah satu calon Rektor Binus, Jarot akan menyampaikan semua gagasannya ini kepada Senat Universitas dan Yayasan Binus pada saat pemaparan visi-misi dari para calon rektor.
Namun, bukan hanya Binus Inside yang menjadi gagasannya untuk menjadikan kampus di mana dirinya menjadi salah satu dosen di kampus terbaik di tanah air bersama dengan beberapa perguruan tinggi negeri papan atas.
Dalam perbincangan dengan Majalah FOKAL belum lama ini, selain Binus Inside, dia memaparkan beberapa ide lainnya yakni Binus Ivy League, Binus Hall of Fame, serta Binus Alumni Endowment.
Baca juga: Archipelago International Turut Dalam Bali’s Biggest Clean Up 2023
Bicara soal Binus Inside, ide ini berangkat dari fakta bahwa para alumni Binus yang mempunyai ciri khas atau keistimewaan yang tidak dimiliki oleh alumni kampus mana pun di Indonesia. “Pertama, setiap alumni Binus mempunyai jiwa entrepreneur yang lebih tinggi dibandingkan dengan para alumni perguruan tinggi lainnya.”
“Pasalnya, semua program studi (Prodi) di Binus punya matakuliah Entrepreneurship, tiga matakuliah dan masing-masing dua SKS.
Ada Entrepreneurship Ideation, Entrepreneurship Prototyping, hingga Entrepreneurship Market Validation.
Harapannya, dengan bekal ilmu entrepeneurship dari Binus, para alumni punya jiwa entrepreneurhip lebih besar dibandingkan para alumni kampus lainnya.”
Baca juga: Uniknya Kampung Berumur 1200 Tahun
“Dengan begitu saat lulus kuliah, alumni Binus mampu menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja baru, ketimbang hanya mengejar posisi sebagai pegawai atau karyawan semata,” ujar pria lulusan S2 dari Ecole Superieure D’Engineer De Marseille tersebut.
Binus Inside, menurut Jarot, juga terkait pada pembangunan karakter atau Character Building (CB) para mahasiswa Binus. Pada awalnya materi disusun dalam empat seri buku, yakni: Character Building (CB) I “Relasi dengan Diri Sendiri”, CB II “Relasi dengan Sesama”, CB III “Relasi dengan Tuhan”, dan CB IV “Relasi dengan Dunia”.
Selanjutnya menjalankan Undang-undang No 12 Tahun 2012 tentang pelaksanaan pendidikan di Perguruan Tinggi, khususnya terkait diwajibkannya pelaksanaan Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama serta Pendidikan Bahasa Indonesia kepada seluruh mahasiswa, maka pembelajaran CB disesuaikan lagi, baik nama maupun materinya.
Nama matakuliah baru ini lalu menjadi Character Building:Pancasila, Character Building: Kewarganegaraan, dan Character Building: Agama.
Baca juga: ASOI Jadikan Pelaku Seni Ondel-ondel Lebih Kreatif
Artinya, dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran atas ketiga matakuliah tersebut, termasuk aktivitas sosial yang dilaksanakan di luar kelas, hal yang utama ditekankan adalah pembentukan atau perbaikan karakter.
Ini dilakukan untuk membentuk karakter manusia Indonesia yang berparadigma cerdas, kritis, religius, toleran, inklusif, etis, bijak, nasionalis, patriotis. “Ini semua merupakan Binus Inside,” pungkas Jarot. (sesa)
Visi dan pemikiran pak Jarot tentang BINUS inside sangat dalam dan futuristik. Semoga berhasil dalam mengimplementasikan gagasannya.