JAKARTA, FOKAL.ID – Kemeriahan lima tahun PS Inti Raga Silibet Kayu Putih dan satu tahun Asosiasi Ondel Ondel Indonesia (ASOI) menggelar Gebyar Budaya Tradisional, acara diselenggarakan di jalan H. Ten Komplek Bulog Jakarta Timur pada, Sabtu (2/12/2023) lalu.
Sebanyak 30 pasang ondel ondel, karnaval, atraksi seni budaya Betawi serta ratusan penggiat UMKM turut meriahkan kegiatan Gebyar Budaya Tradisional ini.
Seperti diketahui, pelestarian beragam jenis seni budaya Betawi hingga kini masih terus didorong oleh para penggiat seni untuk menjaga kelestariannya. Salah satunya PS Inti Raga Silibet Kayu Putih dan ASOI ondel ondel yang diprakarsai hingga kini oleh Dani Silibet.
Kegiatan seni PS Inti Raga Silibet selalu mengikuti perkembangan zaman, yang artinya, bahwa disetiap kegiatan yang dilakukan terkait dengan seni budaya Betawi, tidak lepas dari pemberian materi tentang ahlak kepada setiap peserta yang ikut dalam pelatihan PS Inti Raga Silibet.
Kegiatan ini didukung oleh Suku Dinas Kebudayaan (Sudin) Jakarta Timur, Dinas Kebudayaan (Disbud) serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta.
Acara dihadiri Kasudin Kebudayaan Jakarta Timur, Berkah Shadaya dan Wakil Camat Pulogadung, Agus Purwanto serta Tokoh masyarakat penggiat Seni dan Budaya Betawi.
Dani selaku Pembina Silibet mengatakan, bahwa sejak berdirinya PS Inti Raga Silibet, mau tidak mau, terus mengikuti perkembangan zaman dari waktu ke waktu yang selalu berubah-ubah.
“Dengan begitu, Pencak Silat Silibet kedepannya diharapkan bisa mendapat perhatian dari masyarakat ibu kota, terutama bagi pelaku seni pencak silat Silibet itu sendiri. PS Inti Raga Silibet telah mendapat pengakuan bahkan penghargaan dunia internasional,” ungkap Dani.
Hal itu terbukti dengan kegiatan Pertukaran Budaya yang digelar di Singapura. “Saat itu, kami di undang langsung oleh Perdana Menteri Singapura. Serta puluhan penghargaan yang telah diraih,” jelas Dani.
Dengan beragam kegiatan dan penghargaan skala internasional yang telah diraih, diharapkan agar setiap kegiatan atau pementasan seni budaya perlu mendapat perhatian dari Pemerintah DKI Jakarta serta Pemerintah Pusat.
“Agar semua pihak, termasuk pemerintah DKI Jakarta memberi dukungan yang berarti, artinya, bahwa setiap kegiatan seni budaya, selain itu di perguruan silat tidak ingin dicampuri dengan urusan bantuan secara politik, PS Inti Raga Silibet, tetap berpegang teguh dengan azas-azas budaya betawi dan tidak ingin dimasuki oleh unsur-unsur yang berbau politik”. Tutup Dani.